TERASPOS.ID, TANGSEL– Pemerintah Kota Tangerang Selatan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dan panen ikan lele di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Tangsel, Kawasan Pertanian Terpadu, Jl. Tandon Ciater, Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga lebih terjangkau menjelang bulan Ramadan dan Idulfitri. Kamis (20/03).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Tangsel, Yepi Suherman, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di tengah kenaikan harga bahan pokok.
“Hari ini, Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengadakan Gerakan Pangan Murah sebagai upaya konkret dalam menghadapi lonjakan harga menjelang Ramadan dan Idulfitri. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau,” ujar Yepi.
Menurutnya, kenaikan inflasi dan harga bahan pokok menjadi perhatian serius pemerintah. “Kami menyadari bahwa harga pangan yang semakin tinggi dapat membebani masyarakat, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan. Oleh karena itu, kami mengadakan GPM sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam memberikan akses pangan murah bagi warga,” katanya.
Selain itu, Yepi juga menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program 100 Kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota. “Program ini bukan hanya sekadar pasar murah, tetapi juga strategi untuk memastikan distribusi pangan lebih merata dan tidak hanya terpusat di satu titik. Oleh karena itu, kami juga meluncurkan mobil khusus yang akan berkeliling ke berbagai wilayah di Tangsel agar warga lebih mudah mengakses bahan pangan murah,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan juga menyerahkan bantuan Budik Damber (budidaya ikan lele dalam ember) sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat. Yepi menilai, program ini sangat penting untuk mendorong produksi pangan lokal, terutama di wilayah perkotaan dengan lahan terbatas.
“Tangerang Selatan memang memiliki keterbatasan lahan, tetapi kami tetap berkomitmen untuk mengembangkan sektor pertanian dan perikanan. Dengan Budik Damber, masyarakat bisa membudidayakan ikan lele sendiri di rumah, sehingga ketahanan pangan keluarga juga lebih terjamin,” tutur Yepi.
Pemkot Tangsel menargetkan panen ikan lele sebanyak 10 kuintal di tujuh wilayah sebagai bentuk dukungan terhadap ketersediaan pangan. “Kami ingin menunjukkan bahwa Tangerang Selatan bukan hanya kota yang berkembang secara ekonomi, tetapi juga mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, baik dari sektor perikanan maupun pertanian,” tambahnya.
Yepi juga mengapresiasi keterlibatan berbagai pihak dalam pelaksanaan Gerakan Pangan Murah, seperti Bank BJB, Bulog, SPHP, serta sejumlah UMKM dan hotel. “Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan ketersediaan stok pangan dalam acara ini. Kami ingin memastikan bahan pokok yang dijual benar-benar lebih murah dibandingkan harga pasar agar manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa dalam kegiatan ini, BJB menyiapkan sekitar 150-200 paket bahan pokok, sementara SPHP menyediakan stok beras hingga 20 ton yang akan didistribusikan ke berbagai wilayah sesuai kebutuhan. “Kami terus berkoordinasi agar distribusi pangan berjalan lancar dan tepat sasaran. Namun, untuk beberapa komoditas seperti minyak goreng, stok masih terbatas, dan kami akan berupaya menambahnya,” ujar Yepi.
Ia berharap kegiatan ini dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau serta memperkuat ketahanan pangan di Tangerang Selatan. “Kami akan terus mengadakan program serupa untuk memastikan semua warga bisa mendapatkan bahan pangan dengan mudah dan murah,” pungkasnya. (GR)