Teraspos.id, Tangerang Selatan – Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar pertemuan lintas sektor untuk membahas berbagai program prioritas di tahun 2025. Yaitu Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Kontruksi (SDABMBK), Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimta), Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangsel, Fokus utama pembahasan meliputi pengembangan infrastruktur, penanganan banjir, perbaikan fasilitas publik, serta peningkatan layanan transportasi. Jumat (28/02/2025).
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkim) Tangsel, Aries Kurniawan, menjelaskan bahwa tahun 2025 Pemkot Tangsel akan melanjutkan berbagai program pembangunan dan penataan kawasan permukiman.
“Beberapa program prioritas kami meliputi kampung tematik, penataan kawasan kumuh, bedah rumah, pembangunan balai warga, dan program Kakura. Tahun ini, sekitar 370 rumah akan mendapatkan bantuan bedah rumah, yang tersebar di tujuh kecamatan. Saat ini masih dalam tahap verifikasi,” ujar Aries.
Ia juga menyebutkan bahwa desain rumah dalam program bedah rumah kemungkinan akan mengalami sedikit perubahan, termasuk penambahan elemen estetika seperti batu-batuan untuk memperindah tampilan. Dari segi anggaran, ada kenaikan sekitar Rp4 juta dibanding tahun sebelumnya akibat inflasi dan penyesuaian item pekerjaan, sehingga total anggaran per rumah menjadi Rp75 juta.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Tangsel, Robbi Cahyadi, menekankan bahwa proyek infrastruktur dan pengendalian banjir masih menjadi prioritas utama.
“Beberapa proyek strategis yang akan dijalankan meliputi pembangunan Flyover UPJ untuk mengatasi kemacetan, serta Flyover Pasar Serpong yang lahannya akan dibebaskan oleh Pemkot Tangsel, sementara konstruksinya dilakukan oleh pemerintah provinsi. Lebar flyover ini sekitar 7 meter dengan dua jalur dua arah,” kata Robbi.
Di sisi lain, program penanganan banjir akan difokuskan di beberapa titik rawan, seperti Vila Dagoto, Pisok, Kuricang, dan Pila Mutiara. Pembangunan tanggul akan dilakukan secara bertahap, seperti yang sudah dilakukan sebelumnya di Taman Mangu.
“Untuk wilayah Pesona Serpong, koordinasi sudah dilakukan dengan PBWS dan Kementerian PUPR. Namun, karena Cisadane di Tangsel ditetapkan sebagai daerah konservasi, maka bantaran sungainya tidak boleh dibangun konstruksi beton,” jelasnya.
Disisi lain Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangsel, Ayep Jajat Sudrajat, akrab disapa Ayep, memaparkan berbagai langkah strategis untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan layanan transportasi di tahun 2025.
“Kami akan menerapkan sistem satu arah di depan Universitas Terbuka (UTE) untuk mengurangi kemacetan. Selain itu, sistem satu arah juga akan diterapkan di Jalan Garut, Pondok Aren, guna mengurangi kepadatan kendaraan di daerah tersebut,” ujar Ayep.
Selain itu, beberapa titik U-turn akan diperbaiki dan dibuat lebih aman, termasuk di depan Latinos dan sekitar Teater Maruga. U-turn sementara di Teater Maruga yang saat ini hanya ditutup pada pagi hari akan dipermanenkan. Rencana U-turn di Vila Melati Mas juga tengah dikaji melalui Feasibility Study (FS) dan dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi.
Di bidang transportasi publik, Tangsel akan menambah satu unit bus baru yang berasal dari bekas bus Trans Anggrek. Saat ini, bus tersebut sedang dalam proses pemasangan cutting sticker dan pengurusan administrasi, dengan target mulai beroperasi setelah Lebaran.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga, program Tangsel Terang akan terus dilanjutkan dengan pembangunan penerangan jalan di 1.400 titik di tujuh kecamatan dan 54 kelurahan. Selain itu, Pemkot juga berencana menambah satu sekolah baru di jalur Lampu Merah Gading Serpong – Graha Raya untuk mengakomodasi pertumbuhan jumlah siswa di wilayah tersebut.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur dan pelayanan publik agar Tangsel menjadi kota yang lebih nyaman, tertata, dan bebas dari kemacetan serta banjir,” tutup Ayep.
Dengan berbagai program prioritas yang telah disusun oleh lintas OPD, diharapkan tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Kota Tangerang Selatan dalam memperbaiki infrastruktur, menangani masalah lingkungan, serta meningkatkan kualitas transportasi bagi warganya. (GR)